dtrash news.Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan posisi Partai Demokrat tengah terancam. Disebutkan pada awal 2009 dukungan publik terhadap Partai Demokrat masih tinggi, sekira 30 persen dari suara nasional.

“Namun saat ini menurun di angka 26,1 persen,” ucap peneliti LSI Barkah Pattimahu, dalam diskusi dengan wartawan di sebuah kafe di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (14/10/2010).

Dia menjelaskan, turunnya kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turut menyumbang merosotnya dukungan terhadap Partai Demokrat. Selain itu skandal Bank Century juga masih membekas di benak masyarakat.

“Partai Demokrat tidak mampu melakukan manuver, suara ini lambat laun akan semakin menurun,” sambungnya.

Lantas bagaimana dengan Partai Golkar? LSI berpendapat, bahwa nasib partai berlambang pohon beringin ini, akan semakin membaik. Diperkirakan Partai Golkar akan mampu menjadi pemenang dalam Pemilihan Umum 2014.

Berdasarkan hasil survei LSI pada September sampai Oktober 2010 di 33 provinsi, tingkat keterpilihan Partai Golkar naik signifikan di angka 17,8 persen. “Kami yakin Golkar akan jadi pemenang di 2014," katanya.

Salah satu faktor kemenangan Golkar adalah sosok Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Menurut LSI tingkat popularitas Ical masih belum optimal, sehingga masih bisa terus dipacu. “Sementara dua pesaingnya Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono telah optimal," ujarnya.

Berbekal mesin politik yang mapan dan finansial yang mumpuni, Partai Golkar diperkirakan akan menggeser Partai Demokrat. “Kedua tokoh sentral partai ini telah dianggab uzur oleh publik," ujarnya.

Saat ditanya bagaimana dengan kasus Lapindo yang lekat dengan nama Ical? Peneliti LSI menyatakan tidak berpengaruh signifikan terhadap popularitas dan aksetabilitas Aburizal Bakrie.

“Memang kasus Lapindo tidak tanyakan dalam survei, tapi kalau kita tarik ke belakang, saat pemilihan Partai Golkar itu tidak berdampak. Bahkan di Jawa Timur kompak memilih Ical. Kasus Lapindo dalam pemilu tidak berdampak,” tutupnya.